Monday 6 July 2015

Sayyidul Istiqfar (pengghulu Istiqfar)

Salah satu fitrah manusia ialah tak lepas dari yang namanya kesalahan, khilaf, dan perbuatan dosa atau maksiat. Ada yang sadar melakukannya, ada pula yang tak sadar. Tetapi mau sadar ataupun tak sadar kita harus selalu memohon ampun kepada Allah Tabaroka wa Ta’alaa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, manusia yang terjaga dari perbuatan dosa saja senantiasa beristighfar memohon ampun. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Dan sebaik – baiknya istighfar adalah sayyidul istighfar (Penghulu Istigfar). Ini Sayyidul Istiqfar للّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَاْ عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ لَكَ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إَلَّا أَنْتَ Allaahumma Anta Rabbii laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa ana ‘abduka, wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu, a’uudzu bika min syarri maa shana’tu, abuu`u laka bi ni’matika ‘alayya, wa abuu`u laka bi dzanbii faghfir lii, innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta “Ya Allah, engkau adalah Rabb ku tidak ada yang berhak disembah selain engkau, engkau yang telah menciptakanku dan aku adalah hambamu, dan aku berada di atas perjanjian-Mu semampuku, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang aku perbuat, aku mengakui nikmatmu atas ku dan aku mengakui dosa-dosaku maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa selain-Mu”. (HR Bukhari). Demikianlah Artikel saya untuk hari ini. Semoga memberikan manfaat serta tambahan ilmu untuk yang membacanya. Serta menjadi catatan amal sholih untuk penulis. Mohon doanya dari pembaca untuk kebaikan dunia dan akhirat saya.

0 comments:

Post a Comment